Subhanallah...!!! Bukti Kebenaran Allah !! Ini Teman Nabi Yang Masih Hidup Selama 1400 tahun Sampai Sekarang, Yuk Baca Selengkapnya dan Bagikan....

Nabi Muhammad SAW hidup ribuan tahun yang lalu. Tetapi ada peninggalan jejak Nabi yang masih hidup hingga kini. Satu pohon. Pohon zaman dahulu tentu saja, masih tumbuh subur.
Tumbuhan yang terletak dibagian utara padang pasir Yordania ini disebut-sebut " Sahabi " atau pohon yang diberkati. Pasalnya, pohon itu sukses bertahan hidup di dalam ganasnya gurun Yordania selama 1400 th.. Pohon Nabi ini jadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW. Serta sepertinya Pohon Nabi ini sengaja dibiarkan hidup oleh Allah supaya jadi pengingat, kenangan serta bukti sejarah saat lalu. Pohon ini yaitu pohon yang penuh keberkahan, pohon ajaib, pohon keramat serta pohon yang aneh.



Pohon yang ‘sendiri’ ini diyakini sebagai saksi pertemuan biarawan Kristen bernama Bahira dengan Nabi Muhammad. Pohon ini hidup ‘sendirian’ dalam radius ratusan kilometer, tidak ada pohon lain yang hidup, menemani sang Sahabi.

Dulu saat Rasulullah lakukan perjalanan menuju Syam bersama Maisarah (pembantu Sayyidatuna Khadijah Ra) untuk berdagang, Rasulullah pernah berteduh dibawah pohon ini sebelum hingga kesana. Ketika Rasulullah berteduh di bawahnya, dahan serta ranting-ranting pohon ini bergerak menaungi beliau dari panasnya terik matahari.

Seseorang rahib (pendeta) yang lihat kejadian ini, lalu mendatangi Maisarah serta menunjukkan padanya pohon tempat berteduh Rasulullah itu seraya berkata : “Hanya seorang Nabi saja yang berteduh dibawah pohon itu. ”

Lihatlah sampai hari ini pohon itu tetaplah subur bahkan di


tengah-tengah padang pasir yang kering kerontang serta tidak ada tumbuhan yang hidup seperti itu. Allah SWT menghidupkannya dengan kehendaknya. Berikut pohon yang memahami cinta buat Nabinya Muhammad SAW, satu pohon yang diberkahi. Sampai sekarang pohon ini masih hidup di Yordania. Sebab itu ia dijuluki


“the only living Sahabi” atau “satu-satunya ‘sahabat’ Nabi yang masihlah hidup”.

 Cerita Bahira bercerita pertemuannya dengan bocah kecil yang menjadi Rasul Terakhir. Waktu itu Nabi Muhammad baru berusia 9-12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah. Bahira juga bertemu dengan grup kafilah itu serta mengajak mereka untuk beristirahat. Bahira sudah mendapat firasat bila ia akan berjumpa dengan Sang Nabi Paling akhir. Diperhatikannya semasing orang yang datang. Tetapi tidak satupun diantara mereka yang memiliki tanda-tanda mukjizat.

Ternyata masih ada satu anggota rombongan yang tidak turut masuk ke tempat Bahira. Muhammad kecil disuruh menanti dibawah pohon untuk menjaga unta-unta. Ia takjub lihat cabang pohon itu merunduk untuk melindungi sang pemuda. Bahira juga meminta supaya bocah kecil itu diajak berteduh serta bersantap. Konon, segumpal awan memayungi Muhammad ke manapun ia pergi.

Disitulah sang biarawan yakin bila pemuda itu memang benar-benar nabi yang telah diramalkan kedatangannya. Bahira lalu berpesan pada Abu Talib untuk melindungi pemuda cilik itu, karena nantinya ia akan membawa berkah untuk umat manusia. Namun tidak sedikit juga orang yang ingin mencelakakannya.

Beberapa ilmuwan serta cendekia juga diminta untuk memeriksa ruang itu. Berdasarkan penilaian mereka, memang benar pohon tua itu yang disebutkan dalam catatan Bahira. Namun tentu saja, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan otentisitasnya.

Pangeran Ghazi menyebutkan, “Rasulullah duduk dibawah pohon ini. ” Kenyataannya jika pohon itu bersedia merundukkan cabang-cabangnya untuk Muhammad adalah bukti tentang kesaksiannya pada kerasulan Muhammad. “Karena itulah kami menyebutnya sahabi dalam bhs Arab. ”

Saat ini, pohon itu dilestarikan oleh pemerintah. Seputarnya dilindungi pagar serta keberadaannya dipantau secara rutin. Akan tetapi, siapapun dapat menyentuh serta berlindung di bawah cabangnya yang selalu rimbun. Sekelilingnya dilindungi pagar serta keberadaannya dipantau secara rutin.

http://www.rindusurga.com/2016/05/subhanallah-bukti-kebenaran-allah-ini.html